Jumat, 27 Mei 2011

INVICTUS (tidak tertaklukkan)

Di saat malam yang menyelubunggiku.
Gelap bak lorong dari kutub ke kutub..

Aku berterimakasih pada tuhan yang ada.
Untuk jiwaku yang tak pernah tertaklukkan..
Dalam jatuhnya cengkraman keadaan..
Aku tidak mundur atau menangis.

Dalam hebatnya pukulan nasib..

Kepalaku berdarah namun tidak tunduk
Ditempat yang penuh kemarahan dan air mata ini.

hanyalah kabut kenggerian yang kelam
dan meskipun ancaman tahun yang terus berlalu
Menemuiku dan aku tetap tak gentar

Bukan soal bagaimana sempinya gerbang,
bagaimana gempuran hukum datang menggulung...

Akulah penguasa atas nasibku...
Akulah nahkoda atas jiwaku...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar