Jumat, 27 Mei 2011

KEMELEKATAN
















JALAN HIDUP BUAT MEREKA YANG BER"PASRAH"





3:19
Sesungguhnya agama (way of life/jalan hidup) (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah islam (mereka yang berpasrah). Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya

2 : 62
Sesungguhnya orang-orang mu'min, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin , siapa saja di antara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah , hari kemudian dan beramal saleh , mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.

KECINTAAN PADA TUHAN ADALAH MODALKU





PENCIPTAAN MANUSIA




Saat penciptaan, berjuta-juta sperma yang merupakan sari pati kehidupan, tanah-air-udara-api, berjuang untuk mencapai sel telur.. keduanya bertemu, keduanya tak lepas dari Nur Allah, Cahaya kehidupan. Pertemuan antara sel telur dan sperma, terciptalah cikal bakalnya manusia, dengan genetik, sifat yang diturunkan tertentu.... penyatuan sel ini memicu terjadinya pembelahan sel, mengikuti program yang sudah di tanam di dalam DNA.

Tiga kali empat puluh hari kemudian, ditiupkan sebagian dari Ruh KU... Nur Insani, Nur yang mungkin telah berdaur ulang beberapa kali untuk memasuki wadaq yang baru, yang sesuai dengan bab atau "chapter" kehidupan yang mesti ditempuh dipenggal waktu kehidupan yang baru...

Proses penyempurnaanpun berlangsung selama sembilan bulan sepuluh hari, alat kelengkapan indra tumbuh berkembang sesuai program DNA, organ dan otak terbentuk, siap untuk menerima 'chip' yang ditanam yaitu Nur Muhammad yang mengajarkan tentang asma dan sifat, tentang dualisme, tentang yang genap... Saat kelahiranpun tiba, begitu nafas mulai berfungsi, ruh dalam wadaq mulai mengenal kembali dualisme, yang hanya mungkin ada di alam dunia.. Ia bisa mengenal kembali perasaan-perasaan yang pernah di alami, dan menjalani bahtera kehidupan yang baru, untuk mengalami perasaan-perasaan baru, "chapter" kehidupan baru... Alam semesta beserta seluruh isinya tidak sanggup menerima amanah Tuhannya, tapi hanya anak Adam yang menyatakan sanggup mengambil amanah sebagai penguasa bumi...

MENGENAL TUHAN


"Aku adalah harta karun yang tersembunyi, Kuciptakan manusia untuk mengenalKu" (hadis kudsi).. Sejak Adam memakan buah kuldi atau apel, iapun mulai mengenal rasa malu, rasa takut, dan Adampun diusir dari taman firdaus... Begitu manusia lahir di dunia, maka ia mengenal dualisme, benci dan cinta, sabar dan pemarah, sedih dan gembira, semuanya hanya punya satu tujuan, untuk mengenal Tuhan dengan segala sifat-sifatNya, dengan segala ke MahaanNya... Dari setiap pasangan yang ada pasti ada di dalamnya mutiara baik yang besar atau kecil... bagi siapa yang mencarinya dengan sadar dan sabar.

SifatNya yang begitu banyak, yang hanya sebagian terwakili oleh 99 Asmaul Husna, tidaklah akan cukup dikenal dengan perjalanan ruh melalui satu penggal waktu kehidupan. Di setiap penggal waktu kehidupan, setiap insan memiliki beberapa chapter kehidupan yang harus ia lalui, merasakan dengan wadaq yang ia miliki, ayunan bandul kehidupan, untuk menyempurnakan rasa, dualisme yang ada...

Barang siapa mengenal dirinya maka dia akan mengenal Tuhannya...



Terjadilah siklus kehidupan, yang merupakan perjalanan ruh insani untuk mengenal Sang Maha Ruh dengan perantara Nur Muhammad atau Roh Kudus. Bagaimana kita bisa merasakan Ke Maha Cintaan Allah jika kita tidak pernah merasakan kehinaan, kebencian dan keterpurukan yang paling dalam? Allah sedang bermain dengan diriNya sendiri dalam sandiwara senda dan guraunya kehidupan... Ke Maha Besarn Tuhan hanya bisa dirasakan oleh seorang hamba yang menyembah dengan ketulusan dan kefakiran yang paling rendah...


Siklus kehidupan akan terus berlangsung, mungkin berjuta bahkan bermilyar tahun, sampai sang murid mengenal Sang Maha Guru, dzat-asma-afal serta sifatNya secara total, dan akhirnya ruh insani kembali bersatu secara paripurna dengan Sang Maha Ruh....

SOUL MATE

Kisah Hawa yang diciptakan dari tulang rusuk Adam menggambarkan secara metafora bahwa pasangan yang ideal adalah pasangan yang saling melengkapi . Pasangan dibuat bagian dari jenisnya sendiri juga menggambarkan hal yang sama. Tidaklah heran dua sejoli yang berpasangan memiliki sifat dan kebiasaan yang berbeda. Perbedaan itu yang justru membuat mereka akan dapat saling belajar.


Mengingat dalam diri setiap pasangan ada Ruh yang ditiupkan, dzat-asma-sifat dan afaal Tuhan ada dalam diri masing-masing pasangan. Seninya adalah bagaimana kita bisa melihat sifat Tuhan yang ada dalam diri pasangannya. Masing-masing perlu menggalinya, sesuai ayat : istrimu adalah sawah ladangmu... yang memiliki makna masing2 perlu menanam, menyirami, menyiangi dan memelihara sampai tumbuh bunga dan buah yang siap dipetik...

Kalau kita mau melihat lebih luas lagi, sebenarnya "soul mate" itu bukan saja antara suami istri, tetapi setiap dari kita adalah soul mate buat yang lain dimana kita bisa saling belajar melengkapi kurikulum kita di dunia ini....

Pembelajaran yang terbanyak adalah antara soul yang sering bersama dalam waktu yang lama, bisa saja antara anak dengan orang tua, atau antara dua sahabat, antara atasan dan bawahan... Saya menggambarkan seperti lingkaran pengaruh, ada lingkaran terdekat dimana akan terjadi banyak pembelajaran, sampai lingkaran terjauh, yaitu orang-orang yang hanya sesaat berjumpa dengan kita tetapi memberikan pembelajaran buat soul kita....





Yang menarik semakin dekat hubungan antara dua soul akan semakin besar ketergantungan satu dengan yang lainnya (attach), pembelajaran berikutnya adalah bagaimana setelah itu bisa saling melepaskan diri, dengan menggantungkan diri hanya kepada Tuhan (detach)... Tapi jika kita memahami bahwa awal mulanya penciptaan adalah ruh yang ditiupkan, esensinya apakah sebenarnya kita ini terpisah dari NYA? Tidak, detachment hanya terjadi di level duniawi, secara ruhani kita tidak pernah terpisah....

PERKAWINAN


Kurikulum umum manusia adalah Cinta dengan segala tingkatannya. Hanya manusia yang diberikan amanah untuk dapat menikmati "rasa", dan "rasa" akan semakin kuat dengan adanya hubungan yang intensif dan dalam jangka waktu yang lama. Perkawinan adalah lembaga atau kendaraan yang paling lengkap dan terbaik untuk belajar tentang kurikulum Cinta. Cinta dengan segala tingkatannya, cinta terhadap pasangan, cinta terhadap anak, cinta terhadap anak angkat, cinta terhadap orang tua dan mertua, cinta terhadap pembantu dan supir, dan seterusnya.


Perkawinan adalah SAKRAL, kesakralan tampak dimulai saat ayah (pria) sebagai simbol personifikasi Tuhan menyerahkan putrinya (wanita) yang merupakan simbol manusia kepada calon suami. Putri sang ayah adalah titipan amanah yang Tuhan berikan pada pasangan orang tua... Terjadilah tongkat estafet tanggung jawab, amanah yang diberikan kepada orang tua kini diestafetkan kepada calon suami si putri, semua dengan menyertakan Tuhan. Oleh karenanya perkawinan yang tanpa dilakukan ijab kabul atau didepan pendeta/pemuka agama adalah perkawinan yang tidak menyertakan Tuhan.

Kesakralan perkawinan pun tampak saat terjadinya persetubuhan antara suami istri.


Jika dihayati dengan seksama, persetubuhan bukan hanya menyangkut badan, tetapi juga pikiran, hati dan ruh...afal-asma-sifat dan dzat. Hanya ras manusia yang memperoleh karunia nikmat seperti itu. Persatuan yang sakral ini hanya bisa dirasakan apabila masing-masing pasangan mendekatkan diri kepada Tuhan..


Perkawinan yang awalnya mungkin hanya menjadikan pasangan sebagai physical partner, jika masing-masing bisa saling bercermin dan belajar akan menjadi emotional & intelectual partner. Jika masing-masing pasangan terus mendekatkan diri kepada Tuhan seharusnya diakhirnya mereka akan menjadi spritual partner yang akan menyatu dengan Tuhannya...


Pasangan yang seperti ini tidak lagi takut untuk berpisah, karena mereka bukan hanya mencintai dengan cinta eros (physik) atau cinta vilio (karena sifat) tetapi mereka sudah sampai pada kesadaran Cinta Agape, mencintai pasangan karena ada ruh Ilahi dalam diri pasangannya, sehingga keterpisahan itu hanya terjadi di dunia, mereka sadar bahwa ruh Ilahian mereka tidak terpisah bahkan akan bersatu.....

BAHAGIA

Apakah difinisi bahagia menurut Anda? Beberapa tahun yang lalu orang masih mengukur kebahagiaan dengan ukuran income per kapita, materi... tetapi saat ini di negara maju mereka memiliki yang namanya indeks bahagia, dimana bahagia bukan saja diukur dari materi atau penghasilan, tapi ada beberapa faktor lain yang menjadi ukurannya.

Salah satu ukuran bahagia adalah keseimbangan antara enam hal : spiritual, mental, sosial, keluarga, keuangan dan kesehatan.


Banyak kita jumpai manusia yang mengejar keseimbangan dengan memakai finansial sebagai fokus utamanya, "uang" adalah Tuhannya.



Ternyata hal ini akan membawa yang bersangkutan tetap terus gelisah, mengapa? karena finansial tidaklah abadi, finansial tidak menjawab pertanyaan dasar dari dirinya.

Mari kita lihat apa yang disampaikan Steven Covey dalam bukunya 8 Habit for Highly Effective People. Ia mengatakan bahwa manusia memiliki 4 unsur dasar : Badan, Pikiran, Hati dan Jiwa. Dimana esensi tujuan Badan untuk hidup, Pikiran untuk belajar, Hati untuk mencintai dan Jiwa/Ruh untuk berbagi untuk sesama.


Adalah sangat sesuai jika kita meletakkan spiritual sebagai fokus utama kita dalam mengejar 6 ukuran kebahagiaan di atas.


Keluarga, Mental Positif, Hubungan Sosial, Kesehatan dan Kekayaan akan membuat kita bahagia kalau didasarkan pada kecintaan kita terhadap Tuhan.

JALAN MENUJU BAHAGIA




Salah satu uraian sederhana jalan untuk mencapai bahagia di enam ukuran tolok ukur bahagia adalah memiliki tiga hal : Pertama memiliki "desire" atau keinginan yang kuat atau impian atau hasrat untuk bahagia di masing2 bidang. Kedua memiliki pengetahuan melalui pembelajaran, antara lain EQ (emosional quotion meliputi pengetahuan tentang sosial, mental dan keluarga), PQ (physical quotion, pengetahuan tentang hidup sehat), FQ (financial quotion, pengetahuan tentang menjadi bebas secara finansial) dan SQ (spirtiual quotion, pengetahuan tentang spiritual). Pembelajaran bisa melalui rekaman audio, buku atau hadi di seminar dari pakar2 dan mereka yang berhasil di bidangnya. Hal ketiga yang harus dimiliki adalah jam terbang, yakni ketrampilan dalam mempraktekkan ilmu yang sudah dipelajari.

Sebagai contoh kalau kita memiliki hasrat kuat untuk mempunyai keluarga yang bahagia maka kita perlu dengan sengaja belajar tentang bagaimana memiliki hubungan komunikasi yang baik antar suami istri dan mengenal kepribadian pasangan. Ini bisa dipelajari melalui buku2 dan rekaman audio yang sudah banyak tersedia maupun juga dengan menghadiri seminar2 yang berbicara tentang hal tersebut. Setelah itu perlu segera mempraktekkan dalam kehidupan rumah tangga suami istri....


Contoh lain tentang bagaimana mewujudkan hasrat kita untuk memiliki kesehatan prima, kita perlu belajar apa itu kesehatan prima, yakni keseimbangan antara makan makanan yang bergizi, istirahat yang cukup, berpikir positif dan olah raga.


Hal yang serupa untuk bidang Finansial, kita perlu belajar bagaimana menjadi orang kaya yang bebas finansial dan mencari kendaraan apa yang bisa digunakan untuk meraihnya.

Uraian lain untuk mencapai bahagia adalah memiliki 7 faktor sukses :

1. Memiliki hasrat atau impian yang kuat, tahu tujuan Tuhan menghadirkan kita di dunia (Inner Voice), yang bisa antara lain dilihat dari bakat yang dimiliki.

2. Menangkap setiap kesempatan yang diberikan, tentunya setelah mempelajari dengan seksama.

3. Memiliki mentor yang sudah berjalan di depannya, yang memiliki jam terbang lebih tinggi dan dapat membimbing selama perjalanannya.
4. Memiliki etos kerja keras, mengumpulkan paling tidak 10.000 jam terbang atau 10 tahun.

5. Mengasah dan selalu meningkatkan sikap dan karakter positif

6. Mencari dan selalu berada di lingkungan yang positif untuk mendapatkan takdir sinkron yang optimal.

7. Selalu menyertakan Tuhan dalam setiap langkahnya. Menyadari bahwa kita hanyalah co creator, dimana Sang Maha Kreasi perlu kita ajak untuk berkarya bersama kita.
INVICTUS (tidak tertaklukkan)

Di saat malam yang menyelubunggiku.
Gelap bak lorong dari kutub ke kutub..

Aku berterimakasih pada tuhan yang ada.
Untuk jiwaku yang tak pernah tertaklukkan..
Dalam jatuhnya cengkraman keadaan..
Aku tidak mundur atau menangis.

Dalam hebatnya pukulan nasib..

Kepalaku berdarah namun tidak tunduk
Ditempat yang penuh kemarahan dan air mata ini.

hanyalah kabut kenggerian yang kelam
dan meskipun ancaman tahun yang terus berlalu
Menemuiku dan aku tetap tak gentar

Bukan soal bagaimana sempinya gerbang,
bagaimana gempuran hukum datang menggulung...

Akulah penguasa atas nasibku...
Akulah nahkoda atas jiwaku...

Senin, 09 Mei 2011

Renungan

Ketika aku masih muda dan bebas berkhayal
Aku bermimpi ingin mengubah dunia
Seiring dengan bertambahnya usia dan kearifanku,
Kudapati bahwa dunia tidak kunjung berubah
Maka cita-citaku itupun agak kupersempit,
Lalu kuputuskan untuk hanya mengubah negeriku
Namun tampaknya
Hasrat itupun tiada hasilnya
Ketika usiaku makin senja
Dengan semangatku yang masih tersisa
Kuputuskan untuk mengubah keluargaku
Orang-orang yang paling dekat denganku
Tapi celakanya
Merekapun tidak mau berubah !
Dan kini,
Sementara aku terbaring saat ajal menjelang
Tiba-tiba kusadari
Andaikan yang pertama-tama kuubah adalah diriku
maka dengan menjadikan diriku sebagai panutan,
mungkin aku bisa mengubah keluargaku
lalu berkat inspirasi dan dorongan mereka
bisa jadi aku pun mampu memperbaiki negeriku
kemudian siapa tahu, aku bahkan bisa merubah dunia .

Epitaph sebuah makam di Westminter Abbey ,
Inggris , 1100 M