Sabtu, 08 Januari 2011

Buya HAMKA; Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck

kali ini soal Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck karangan Buya HAMKA. Novel ini (mungkin) hampir tak dikenal oleh anak-anak muda masa sekarang. Saya pun pertama kali membacanya sewaktu kelas tiga SD. Bilamana saya melakukan kunjungan ke bebarapa toko buku, novel ini sudah sangat jarang ditemukan. Kalaupun ada, jarang yang punya perhatian pada novel ini. Mungkin karena tutur bahasanya yang amat kental kesan “jaman dulu”nya. Tapi, justru disitu kemenarikannya.

Novel ini menyorot banyak sisi kehidupan. Namun, saya mengabaikan banyak sisi yang lain itu. Saya ingin mengangkat satu sisi saja. Sisi yang paling banyak pula dirangkai dengan penuh pesona oleh Buya HAMKA dalam novel ini. Yakni, tentang cinta. ;)

Perasaan dan kisah cinta dalam novel ini adalah evaluasi. Ketika banyak perasaan dan kisah cinta hari ini hanya menjadi barang dagangan dan tontonan memalukan dalam tayangan televisi dalam sebuah reality show. Cinta pun diumbar-umbar tanpa rasa malu. Ketika perkataan “aku sayang kamu” dipertontonkan. Ketika peluk dan ciuman dua orang yang hanya baru berpacaran menjadi kebanggaan untuk disaksikan banyak orang, padahal aib.

Ketika nilai kesetiaan dan pengertian yang sesungguhnya tak lagi menjadi landasan dalam sebuah cinta, hingga banyak rumah tangga selebriti kita yang berujung perceraian. Tontonan-tontonan kualitas rendah ini berdampak buruk bagi moral masyarakat kita. (Sori, saya memang sudah lama geram soal ini :P ).

Novel ini mengajarkan kita tentang kesetiaan. Perhatikan petikan surat Hayati kepada Zainuddin dalam novel ini,

“…Saya merasa bahwa saya sanggup memberimu bahagia pada tiap-tiap saat hidupmu, yang tiada seorang perempuan agaknya yang sanggup menandingi saya di dalam alam ini dalam kesetiaan memegangnya, sebab sudah lebih dahulu digiling oleh sengsara dan kedukaan, dipupuk dengan air mata dan penderitaan…”

Novel ini pun mengajarkan kita tentang tujuan dan landasan cinta,

“…Dan kalau sedianya engkau kabulkan, kalau sedianya engkau terima kedatanganku, saya pun tidak meminta upah dan balasan dari engkau. Upah yang saya harapkan hanya dari Dia, Allah Yang Maha Esa, supaya engkau diberi-Nya bahagia, dihentikan-Nya aliran air matamu yang telah mengalir sekian lama…”

Ketika peradaban kita hari ini terdesak oleh peradaban dari barat, yang membawa kabur pengertian-pengertian. Ketika cinta dan kasih sayang disamaartikan dengan seks. Novel ini menunjukkan apa cinta dan kasih sayang itu yang sebenarnya,

“…Dia (Zainuddin) sangat cinta, seluruh iramanya, ilham yang menerbitkan semangatnya mengarang, semuanya ialah lantaran ingat akan Hayati. Sekarang Hayati telah ada dalam rumahnya, tetapi tidak diacuhkannya. Itu adalah tersebab dari cinta yang bermukim dalam hatinya bukan cinta kenafsuan, tetapi cinta murni. Cinta yang menyebabkan mulia budi seorang pemuda yang dihinggapinya…”

Ketika perasaan cinta hari ini diumbar-umbar secara berlebihan di hadapan orang banyak tanpa rasa malu, bahkan sampai ditayangkan di televisi, novel ini justru menunjukkan bahwa perasaan cinta itu adalah rahasia, rahasia dua insan yang memilikinya,

“…Mana tahu, umur di dalam tangan Allah! Jika saya mati dahulu, dan masih sempat engkau ziarah ke tanah pusaraku, bacakan do’a di atasnya, tanamkan di sana daun puding pancawarna dari bekas tanganmu sendiri, untuk jadi tanda bahwa di sanalah terkuburnya seorang perempuan muda, yang hidupnya penuh dengan penderitaan dan kedukaan, dan matinya diremuk rindu dan dendam…”

Dan, cinta memang melenakan. Tapi, lena cinta tak harus membuat orang lupa akan Tuhan yang telah menganugerahi cinta itu. Walau di ujung kematian sekalipun,

“Tidak Hayati, kau akan sembuh, kita akan kembali ke Surabaya menyampaikan cita-cita kita, akan hidup beruntung, berdua! Tidak… Hayati… tidak!”

“Sabar… Zain, cahaya kematian telah terbayang di mukaku! Cuma, jika kumati… hatiku telah senang, sebab telah kuketahui bahwa engkau masih cinta kepadaku!”

“Hidupku hanya buat kau seorang Hayati!”

“Aku pun!…”

Beberapa menit kemudian dibukanya matanya kembali, diisyaratkannya pula Zainuddin supaya mendekatinya. Setelah dekat, dibisikannya: “Bacakanlah… dua kalimat suci… di telingaku.”

Tiga kali Zainuddin membacakan kalimat Syahadat itu, diturutkannya yang mula-mula itu dengan lidahnya, yang kedua dengan isyarat matanya, dan yang ketiga… dia sudah tak ada lagi!…”

Kamis, 06 Januari 2011

8 PENEMUAN TERBESAR MANUSIA PURBA

Banyak sekali penemuan-penemuan yang terjadi sepanjang masa hidup manusia di bumi, ratusan bahkan mungkin ribuan penemuan. Namun tanpa 8 penemuan ini, niscaya kita masih hidup dalam peradaban yang tidak semaju sekarang.

1. API

Manusia purba hidup secara primitif dan belum mengenal api. Beberapa peneliti menuturkan bahwa manusia purba menemukan api secara tidak sengaja ketika petir menyambar pohon–pohon di lingkungan koloni. Sejak Api ditemukan, peradaban manusia melangkah lebih maju dan ditemukanlah sistem memasak, berburu modern, dan penerangan.

2. BAHASA

Ditemukannya api secara tidak langsung menciptakan gaya hidup koloni dan berkumpul karena manusia purba yang takut gelap mendekati sumber api. Hal ini mendorong terciptanya system komunikasi yang kita kenal dengan bahasa. Disinilah kemudian peradaban manusia maju cukup pesat dan komunikasi antar manusia menyebar ke seluruh daratan bumi.

3. RODA

Dengan pesatnya system komunikasi, jarak kemudian menjadi masalah ketika seorang manusia ingin mengunjungi manusia lainnya. Hutan dan kondisi darat yang buruk menjadi penghalang sebelum akhirnya sebuah benda bundar dengan poros tengah ditemukan, benda ini kita kenal dengan nama roda. Peradaban manusia kemudian berkembang lagi dengan terciptanya kereta, kendaraan pertama yang ditemukan oleh manusia.

4. MESIU

Perang terjadi antar manusia, bahkan sejak zaman manusia primitive, sebelum ditemukannya mesiu, perang terjadi secara dekat dan menggunakan senjata tajam seperti tombak dan panah. Mesiu menjadi penemuan paling besar dalam peradaban manusia karena menghasilkan ide-ide untuk menciptakan senjata perangyang jaraknya sangat jauh, seperti senjata api, meriam, dll.

Bubuk mesiu atau bubuk hitam adalah bahan peledak yang terbuat dari campuran belerang, arang, dan kalium nitrat, yang membakar sangat cepat dan bahan pendorong pada senjata api dan kembang api. Bubuk mesiu ditemukan oleh ahli kimia Cina pada abad ke-9 ketika sedang mencoba membuat ramuan kehidupan abadi. Penemuan bubuk mesiu diperkirakan adalah hasildari percobaan-percobaan kimia selama berabad-abad. Kalium nitrat sudah ditemukan oleh kebudayaan Cina pada pertengahan abad ke-1, dan banyak bukti bahwa penggunaannya dengan belerang banyak dipakai sebagai obat. Sebuah tulisan tentang kimiadari Cina dari tahun 492 menuliskan bahwa kalium nitrat menghasilkan api ungu ketika dibakar, membuatnya dapat dikenali dan dipelajari lebih lanjut.

5. UANG

Manusia adalah makhluk social, bahkan sejak manusia pertama diciptakan, mereka saling membutuhkan satu sama lain. Hal ini menciptakansystem barter dalam kehidupan social manusia primitive. Namun sejak ditemukan uang, sistem barter menghilang. Tanpa ditemukannya sistem uang,kita harus membawa seekor kuda dari Indonesia untuk ditukarkan dengan sebuah TV di China.

6. LISTRIK

Listrik ada di alam sejak awal diciptakan bumi, namun beberapa tokoh meneliti hingga ditemukannya listrik. Dalam hal kelistrikan, memang banyak tokohyang telah berpartisipasi. Sebut saja de Coulomb, Alesandro Volta, Hans C. Cersted, dan Andre Marie Ampere. Mereka ini dianggap “jago-jago” terbaik di bidang listrik. Namun,dari semua itu, orang tak boleh melupakan satu nama yang sangat berjasa dan dikenal sebagai perintis dalam meneliti tentang listrik dan magnet. Dialah Michael Faraday, seorang ilmuwan asal Inggris. Mihael faraday menemukan motor listrik pertama, suatu skema pertama penggunaan arus listrik untuk membuat sesuatu benda bergerak. Betapa pun primitifnya, penemuan Faraday ini merupakan “nenek moyang”dari semua motor listrik yang digunakan dunia sekarang ini. Sejak penemuannya yang pertama pada tahun 1821, Michael Faraday si ilmuwan otodidak ini namanya mulai terkenal. Hasil penemuannya dianggap sebagai pembuka jalan dalam bidang kelistrikan.

7. TELEKOMUNIKASI

Dengan ditemukannya listrik, ditemukan juga sebuah penemuan yang mengubah wajah dunia yang memudahkan manusia untuk berkomunikasi. Antonio Santi Giuseppe Meucci, (13 April 1808—18 Oktober 1889) adalah seorang penemu berkebangsaan Italiayang penemuannya merupakan alat komunikasi modern yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat sekarang ini untuk kehidupan sosial, yaitu telepon.

Umumnya penemu telepon yang lebih dikenal masyarakat adalah Alexander Graham Bell, tetapi sepertinya sejarah harus ditulis ulang karena adalah seorang imigran dari Firenze (Florence), Italia yang bernama Antonio Meucci yang telah menciptakan telepon pada tahun 1849 dan mematenkan hasil karyanya pada tahun 1871. Selama ini, Alexander Graham Bell dikenal sebagai bapak telepon, tetapi pada tanggal 11 Juni 2002 di kongres Amerika Serikat, Antonio Meucci ditetapkan sebagai penemu telepon.

8. WORLD WIDE TRANSACTION

Penemuan ini adalah yang paling modern, sistem transaksi maya menciptakan sistem bisnis dan pertukaran uang yang sama sekali baru, contoh saham, investasi, dll. Selain itu penemuan ini menghasilkan sistem pembayaran melalui kartu kredit yang menjadi terobosan system popular di dunia

Sejarah Uang Indonesia 1

Masa Awal Kemerdekaan

Keadaan ekonomi di Indonesia pada awal kemerdekaan ditandai dengan hiperinflasi akibat peredaran beberapa mata uang yang tidak terkendali, sementara Pemerintah RI belum memiliki mata uang. Ada tiga mata uang yang dinyatakan berlaku oleh pemerintah RI pada tanggal 1 Oktober 1945, yaitu mata uang Jepang, mata uang Hindia Belanda, dan mata uang De Javasche Bank.
.

Mata uang Hindia Belanda dan mata uang De Javasche bank
.

Diantara ketiga mata uang tersebut yang nilai tukarnya mengalami penurunan tajam adalah mata uang Jepang. Peredarannya mencapai empat milyar sehingga mata uang Jepang tersebut menjadi sumber hiperinflasi. Lapisan masyarakat yang paling menderita adalah petani, karena merekalah yang paling banyak menyimpan mata uang Jepang.
.
.
Mata uang Jepang (Dai Nippon Teikoku Seihu)
.
.
Kekacauan ekonomi akibat hiperinflasi diperparah oleh kebijakan Panglima AFNEI (Allied Forces Netherlands East Indies) Letjen Sir Montagu Stopford yang pada 6 Maret 1946 mengumumkan pemberlakuan mata uang NICA di seluruh wilayah Indonesia yang telah diduduki oleh pasukan AFNEI. Kebijakan ini diprotes keras oleh pemerintah RI, karena melanggar persetujuan bahwa masing-masing pihak tidak boleh mengeluarkan mata uang baru selama belum adanya penyelesaian politik. Namun protes keras ini diabaikan oleh AFNEI. Mata uang NICA digunakan AFNEI untuk membiayai operasi-operasi militernya di Indonesia dan sekaligus mengacaukan perekonomian nasional, sehingga akan muncul krisis kepercayaan rakyat terhadap kemampuan pemerintah RI dalam mengatasi persoalan ekonomi nasional.


Karena protesnya tidak ditanggapi, maka pemerintah RI mengeluarkan kebijakan yang melarang seluruh rakyat Indonesia menggunakan mata uang NICA sebagai alat tukar. Langkah ini sangat penting karena peredaran mata uang NICA berada di luar kendali pemerintah RI, sehingga menyulitkan perbaikan ekonomi nasional.


Mata Uang NICA


Oleh karena AFNEI tidak mencabut pemberlakuan mata uang NICA, maka pada tanggal 26 Oktober 1946 pemerintah RI memberlakukan mata uang baru ORI (Oeang Republik Indonesia) sebagai alat tukar yang sah di seluruh wilayah RI. Sejak saat itu mata uang Jepang, mata uang Hindia Belanda dan mata uang De Javasche Bank dinyatakan tidak berlaku lagi. Dengan demikian hanya ada dua mata uang yang berlaku yaitu ORI dan NICA. Masing-masing mata uang hanya diakui oleh yang mengeluarkannya. Jadi ORI hanya diakui oleh pemerintah RI dan mata uang NICA hanya diakui oleh AFNEI. Rakyat ternyata lebih banyak memberikan dukungan kepada ORI. Hal ini mempunyai dampak politik bahwa rakyat lebih berpihak kepada pemerintah RI dari pada pemerintah sementara NICA yang hanya didukung AFNEI.

Untuk mengatur nilai tukar ORI dengan valuta asing yang ada di Indonesia, pemerintah RI pada tanggal 1 November 1946 mengubah Yayasan Pusat Bank pimpinan Margono Djojohadikusumo menjadi Bank Negara Indonesia (BNI). Beberapa bulan sebelumnya pemerintah juga telah mengubah bank pemerintah pendudukan Jepang Shomin Ginko menjadi Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Tyokin Kyoku menjadi Kantor Tabungan Pos (KTP) yang berubah nama pada Juni 1949 menjadi Bank tabungan Pos dan akhirnya di tahun 1950 menjadi Bank Tabungan Negara (BTN). Semua bank ini berfungsi sebagai bank umum yang dijalankan oleh pemerintah RI. Fungsi utamanya adalah menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat serta pemberi jasa di dalam lalu lintas pembayaran.

.
Terbentuknya Bank Indonesia

Jauh sebelum kedatangan bangsa barat, nusantara telah menjadi pusat perdagangan internasional. Sementara di daratan Eropa muncul lembaga perbankan sederhana, seperti Bank van Leening di negeri Belanda. Sistem perbankan ini kemudian dibawa oleh bangsa barat yang mengekspansi nusantara pada waktu yang sama. VOC di Jawa pada 1746 mendirikan De Bank van Leening yang kemudian menjadi De Bank Courant en Bank van Leening pada 1752. Bank itu adalah bank pertama yang lahir di nusantara, cikal bakal dari dunia perbankan pada masa selanjutnya. Pada 24 Januari 1828, pemerintah Hindia Belanda mendirikan bank sirkulasi dengan nama De Javasche Bank (DJB). Selama berpuluh-puluh tahun bank tersebut beroperasi dan berkembang berdasarkan suatu oktroi dari penguasa Kerajaan Belanda, hingga akhirnya diundangkan DJB Wet 1922.

Masa pendudukan Jepang telah menghentikan kegiatan DJB dan perbankan Hindia Belanda untuk sementara waktu. Kemudian masa revolusi tiba, Hindia Belanda mengalami dualisme kekuasaan, antara Republik Indonesia (RI) dan Nederlandsche Indische Civil Administrative (NICA). Perbankan pun terbagi dua, DJB dan bank-bank Belanda di wilayah NICA sedangkan "Jajasan Poesat Bank Indonesia" dan Bank Negara Indonesia di wilayah RI. Konferensi Meja Bundar (KMB) 1949 mengakhiri konflik Indonesia dan Belanda, ditetapkan kemudian DJB sebagai bank sentral bagi Republik Indonesia Serikat (RIS). Status ini terus bertahan hingga masa kembalinya RI dalam negara kesatuan. Berikutnya sebagai bangsa dan negara yang berdaulat, RI menasionalisasi bank sentralnya. Maka sejak 1 Juli 1953 berubahlah DJB menjadi Bank Indonesia, bank sentral bagi Republik Indonesia.
Ekonomi
Ekonomi
merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran, dan konsumsi barang dan jasa. Istilah "ekonomi" sendiri berasal dari kata Yunani οἶκος (oikos) yang berarti "keluarga, rumah tangga" dan νόμος (nomos), atau "peraturan, aturan, hukum," dan secara garis besar diartikan sebagai "aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah tangga." Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja.

ASOSIASI PERDAGANGAN DUNIA
Federasi Asosiasi Perdagangan Internasional (Federation of International Trade Associations - FITA) didirikan pada tahun 1984. Melalui situs web fita.org dan globaltrade.net, Federasi Asosiasi Perdagangan Internasional menyediakan informasi dan pelayanan untuk membantu memperluas perdagangan internasional.

450 asosiasi anggota FITA mewakili lebih dari 450 000 anggota yaitu stakeholder dalam perdagangan internasional termasuk didalamnya perusahaan mengekspor dan penyedia jasa sebagai konsultan pemasaran, periklanan, konsultan manajemen, perusahaan ekspor-impor, agen penjualan, pengiriman barang, broker kepabeanan, pelabuhan, bank , perusahaan asuransi kredit ekspor, ahli, Market Place, firma hukum, akuntansi, pajak, perusahaan penerjemahan, kontrol kualitas, biro perjalanan dan lain-lain.

Pada bulan Juni 2009, Federasi Asosiasi Perdagangan Internasional menandatangani kerjasama publik-swasta (Public-private partnership) dengan United States Commercial Service di bawah Departemen Perdagangan Amerika Serikat, untuk meluncurkan situs B2B Globaltrade.net, sebuah pasar baru untuk penyedia layanan perdagangan internasional. [1]

Pada bulan Agustus 2010, FITA menandatangani PPP (Public-Private Partnership) dengan Perdagangan Inggris & Investasi (UK Trade & Investment).

Upah Minimum Regional

Upah Minimum Regional adalah suatu standar minimum yang digunakan oleh para pengusaha atau pelaku industri untuk memberikan upah kepada pegawai, karyawan atau buruh di dalam lingkungan usaha atau kerjanya. Pemerintah mengatur pengupahan melalui Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 05/Men/1989 tanggal 29 Mei 1989 tentang Upah Minimum.

Penetapan upah dilaksanakan setiap tahun melalui proses yang panjang. Mula-mula Dewan Pengupahan Daerah (DPD) yang terdiri dari birokrat, akademisi, buruh dan pengusaha mengadakan rapat, membentuk tim survei dan turun ke lapangan mencari tahu harga sejumlah kebutuhan yang dibutuhkan oleh pegawai, karyawan dan buruh. Setelah survei di sejumlah kota dalam propinsi tersebut yang dianggap representatif, diperoleh angka Kebutuhan Hidup Layak (KHL) - dulu disebut Kebutuhan Hidup Minimum (KHM). Berdasarkan KHL, DPD mengusulkan upah minimum regional (UMR) kepada Gubernur untuk disahkan. KOmponen kebutuhan hidup layak digunakan sebagai dasar penentuan upah minimum berdasarkan kebutuhan hidup pekerja lajang (belum menikah).

Saat ini UMR juga dienal dengan istilah Upah Minimum Propinsi (UMP) karena ruang cakupnya biasanya hanya meliputi suatu propinsi. Selain itu setelah otonomi daerah berlaku penuh, dikenal juga istilah Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK)

Teori Perdagangan Internasional

Menurut Amir M.S., bila dibandingkan dengan pelaksanaan perdagangan di dalam negeri, perdagangan internasional sangatlah rumit dan kompleks. Kerumitan tersebut antara lain disebabkan karena adanya batas-batas politik dan kenegaraan yang dapat menghambat perdagangan, misalnya dengan adanya bea, tarif, atau quota barang impor.

Selain itu, kesulitan lainnya timbul karena adanya perbedaan budaya, bahasa, mata uang, taksiran dan timbangan, dan hukum dalam perdagangan

Model Ricardian

Model Ricardian memfokuskan pada kelebihan komparatif dan mungkin merupakan konsep paling penting dalam teori pedagangan internasional. Dalam Sebuah model Ricardian, negara mengkhususkan dalam memproduksi apa yang mereka paling baik produksi. Tidak seperti model lainnya, rangka kerja model ini memprediksi dimana negara-negara akan menjadi spesialis secara penuh dibandingkan memproduksi bermacam barang komoditas. Juga, model Ricardian tidak secara langsung memasukan faktor pendukung, seperti jumlah relatif dari buruh dan modal dalam negara.


Model Gravitasi

Model gravitasi perdagangan menyajikan sebuah analisa yang lebih empiris dari pola perdagangan dibanding model yang lebih teoritis diatas. Model gravitasi, pada bentuk dasarnya, menerka perdagangan berdasarkan jarak antar negara dan interaksi antar negara dalam ukuran ekonominya. Model ini meniru hukum gravitasi Newton yang juga memperhitungkan jarak dan ukuran fisik diantara dua benda. Model ini telah terbukti menjadi kuat secara empiris oleh analisa ekonometri. Faktor lain seperti tingkat pendapatan, hubungan diplomatik, dan kebijakan perdagangan juga dimasukkan dalam versi lebih besar dari model ini.

Peraturan/Regulasi Perdagangan Internasional

Umumnya perdagangan diregulasikan melalui perjanjian bilatera antara dua negara. Selama berabad-abad dibawah kepercayaan dalam Merkantilisme kebanyakan negara memiliki tarif tinggi dan banyak pembatasan dalam perdagangan internasional. pada abad ke 19, terutama di Britania, ada kepercayaan akan perdagangan bebas menjadi yang terpenting dan pandangan ini mendominasi pemikiran diantaranegara barat untuk beberapa waktu sejak itu dimana hal tersebut membawa mereka ke kemunduran besar Britania. Pada tahun-tahun sejak Perang Dunia II, perjanjian multilateral kontroversial seperti GATT dab WTO memberikan usaha untuk membuat regulasi lobal dalam perdagangan internasional. Kesepakatan perdagangan tersebut kadang-kadang berujung pada protes dan ketidakpuasan dengan klaim dari perdagangan yang tidak adil yang tidak menguntungkan secara mutual.

Perdagangan bebas biasanya didukung dengan kuat oleh sebagian besar negara yang berekonomi kuat, walaupun mereka kadang-kadang melakukan proteksi selektif untuk industri-industri yang penting secara strategis seperti proteksi tarif untuk agrikultur oleh Amerika Serikat dan Eropa. Belanda dan Inggris Raya keduanya mendukung penuh perdagangan bebas dimana mereka secara ekonomis dominan, sekarang Amerika Serikat, Inggris, Australia dan Jepang merupakan pendukung terbesarnya. Bagaimanapun, banyak negara lain (seperti India, Rusia, dan Tiongkok) menjadi pendukung perdagangan bebas karena telah menjadi kuat secara ekonomi. Karena tingkat tarif turun ada juga keinginan untuk menegosiasikan usaha non tarif, termasuk investasi luar negri langsung, pembelian, dan fasilitasi perdagangan. Wujud lain dari biaya transaksi dihubungkan dnegan perdagangan pertemuan dan prosedur cukai.

Umumnya kepentingan agrikultur biasanya dalam koridor dari perdagangan bebas dan sektor manufaktur seringnya didukung oleh proteksi. Ini telah berubah pada beberapa tahun terakhir, bagaimanapun. Faktanya, lobi agrikultur, khususnya di Amerika Serikat, Eropa dan Jepang, merupakan penanggung jawab utama untuk peraturan tertentu pada perjanjian internasional besar yang memungkinkan proteksi lebih dalam agrikultur dibandingkan kebanyakan barang dan jasa lainnya.

Selama reses ada seringkali tekanan domestik untuk meningkatkan arif dalam rangka memproteksi industri dalam negri. Ini terjadi di seluruh dunia selama Depresi Besar membuat kolapsnya perdagangan dunia yang dipercaya memperdalam depresi tersebut.

Regulasi dari perdagangan internasional diselesaikan melalui World Trade Organization pada level global, dan melalui beberapa kesepakatan regional seperti MerCOSUR di Amerika Selatan, NAFTA antara Amerika Serikat, Kanada dan Meksiko, dan Uni Eropa anatara 27 negara mandiri. Pertemuan Buenos Aires tahun 2005 membicarakan pembuatan dari Free Trade Area of America (FTAA) gagal total karena penolakan dari populasi negara-negara Amerika Latin. Kesepakatan serupa seperti MAI (Multilateral Agreement on Invesment) juga gagal pada tahun-tahun belakangan ini.